3 Penyebab Tragedi Trisakti Tahun 1998 Lengkap

Diposting pada

3 Penyebab Tragedi Trisakti Tahun 1998 Lengkap – Pada tanggal 21 Mei 1998 terdapat peristiwa Trisakti yang dinamakan dengan Tragedi Trisakti. Peristiwa ini sangat terkenal pada zaman masa orde baru sekitar 21 tahun lalu. Dalam peristiwa tersebut terdapat 4 orang mahasiswa yang tewas karena melakukan tuntutan demontrasi untuk reformasi di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat. Latar belakang tragedi trisakti ialah srangkaian aksi demontrasi yang dilakuan dalam kampus sebelumnya. Tetapi di luar kampus terdapat aksi mahasiswa yang paling besar. Lantas apa yang menjadi penyebab dari tragedi Trisakti tahun 1998 itu?

Apa penyebab tragedi trisakti tahun 1998? Seperti yang kita tahu bahwa pada awal tahun 1998 terjadi peristiwa Trisakti yang dilatarbelakangi oleh demonstrasi terhadap Presiden Soeharto hingga ekonomi negara Indonesia mulai goyah. Hal ini terjadi karena krisis finansial yang mempengaruhinya pada tahun 1997 sampai 1999. Di kala itu bahkan terdapat 4 orang mahasiswa yang dipastikan tewas tertembak dan satu orang lainnya berada di kondisi kritis.

3 Penyebab Tragedi Trisakti Tahun 1998 Lengkap
Peristiwa Trisakti pada Tahun 1998

Pada masa pemerinahan Soeharto memang terjadi penentangan dari para mahasiswa melalui aksi damai. Setelah itu peristiwanya berubah menjadi brutal dan berdarah, bahkan mahasiswa banyak yang menjadi korban jiwa dan korban luka. Semua itu dilakukan dengan sebab tertentu hingga sampai banyak mahasiswa yang melakukan aksi demontrasi di jalan. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang beberapa penyebab tragedi trisakti tahun 1998 lengkap. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.

3 Penyebab Tragedi Trisakti Tahun 1998 Lengkap

Tragedi trisakti merupakan gerakan demostrasi mahasiswa yang mencapai puncak dan lebih besar hingga membuat Presiden Soeharto turun dari jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998. Seperti yang kita tahu bahwa tragedi trisakti disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut membuat peristiwa itu semakin parah. Lantas apa saja penyebab dari peristiwa trisakti?

Setiap peristiwa yang terjadi tentu diawali dengan sebuah penyebab dan akhirnya bermuara kepada akibat. Ini adalah hukum alam yang tidak bisa kita pungkiri lagi. Begitu juga dengan kasus trisakti tahun 1998 silam juga memiliki beberapa penyebab yang mengawali tragedi itu. Penyebab tragedi trisakti pun juga dijadikan materi dalam pembelajaran IPS sebagai bahan pengetahuan masa lalu. Lantas apa saja penyebab yang memicu tragedi trisakti tahun 1998 silam?

Pada tanggal 13 – 15 Mei 1998 terdapat peristiwa kerusuhan yang tergolong rasial. Peristiwa tersebut dikenang sampai sekarang karena menjadi lambang dimulainya orde reformasi dan pertentangan pemerintahan Orde Baru dari para mahasiswa. Di bawah ini terdapat penjelasan mengenai beberapa penyebab dari tragedi Trisakti tahun 1998 yaitu sebagai berikut:

Kekacauan Ekonomi Indonesia

Penyebab tragedi trisakti tahun 1998 yang pertama ialah kekacauan ekonomi di Indonesia. Pada tahun 1998 di Indonesia terjadi ketidakstabilan kondisi ekonomi yang disebabkan oleh krisis keuangan Asia dari tahun 1997 sampai 1999. Hal ini mengakibatkan gerakan mahasiswa untuk membela rakyat yang sengsara akibat tragedi Trisakti tersebut. Di Gedung Nusantara waktu itu terdapat aksi demonstrasi para mahasiswa yang paling besar, bahkan dari Universitas Trisakti pula. Pada awalnya Trisakti merupakan kampus elit untuk para mahasiswa dan pastinya tidak akan berperan dalam aksi demo penyimpangan pada masa orde baru.

Baca juga : Kehidupan Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan Terlengkap

Pada tanggal 10 Maret 1998 terjadi pelantikan Presiden ke tujuh kalinya kepada Soeharto dalam Sidang Umum MPR. Mulai saat itulah mahasiswa melakukan aksi yang berani, terbuka dan sampai keluar kampus. Bahkan Universitas Trisakti berguna untuk titik kumpul semua mahasiswa dari kampus berbeda karena letaknya strategis yaitu dekat di sekitar kompleks gedung DPR/MPR. 

Aksi Damai Mahasiswa

Penyebab tragedi trisakti tahun 1998 selanjutnya ialah aksi damai mahasiswa. Setelah aksi demo para mahasiswa yang keluar kampus. Kemudian Jenderal Besar AH. Nasution ingin melakukan orasi pada aksi pukul 11 WIB 12 Mei 1998, tetapi beliau tidak jadi datang menuju lokasi. Untuk mengisi acara tersebut para mahasiswa, guru besar dan dosen melakukan orasi di lokasi. Sekitar pukul 13.00 WIB para aksi keluar kampus sampai ke jalan S. Parman. Mereka bertujuan untuk melaksanakan Long March ke Senayan di Gedung DPR/MPR. Di barisan depan terdapat para mahasiwa dan para petugas polisi dibagikan bunga mawar karena telah menghadang para peserta aksi.

Diantara Komandan Kodim Jakarta Barat Letkol (Inf) A. Amril, alumni, mahasiswa dan Dekan Fakultas Hukum Trisakti Adi Andojo terdapat pelaksanaan negoisasi untuk persetujuan aksi damai dengan jarak 300 meter dari pintu utama kampus Trisakti atau sampai di depan Kantor Walikota Jakarta Barat. Kemudian aksi mahasiswa dilanjutkan melalui mimbar bebas agar Sidang istimewa dan reformasi dapat dituntut. Berlangsungnya aksi secara damai sampai pukul 17.00 dan ada beberapa peserta yang menuju kampus Trisakti tanpa menimbulkan ketegangan apapun.

Penembakan oleh Aparat

Penyebab tragedi trisakti tahun 1998 selanjutnya ialah penembakan oleh aparat. Aparat keamanan yang berjaga menembakkan letusan senjata api ketika mahasiswa akan membubarkan diri. Awal penembakan ini mengakibatkan beberapa mahasiswa yang menjadi korban. Dalam waktu yang bersamaan para mahasiswa berlarian menuju arah kampus untuk melarikan diri dan suasananya menjadi panik. Tembakan terlihat dari berbagai dokumentasi di atas jembatan penyebrangan dan atas jembatan layang Grogol. Sikap agresif dari aparat keamanan justru mulai diperlihatkan. Pada akhirnya terjadi perlawanan para mahasiswa dengan melemparkan batu atau benda apapun disekitarnya menuju aparat keamanan.

Baca juga : Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional dan Faktanya

Dari peristiwa tersebut menyebabkan korban tewas sebanyak empat mahasiswa. Keempat korban tersebut yaitu dari Fakultas Teknologi Industri terdapat Heri Hertanto (1977 – 1998), dari Fakultas Ekonomi terdapat Hendriawan Sie (1975 – 1998), dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan terdapat Elang Mulia Lesmana (1978 – 1998), serta dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan jurusan Teknik Sipil terdapat Hafidin Royan (1996 – 1998). Keempat mahasiswa ini tewas karena luka tembak yang mematikan sesuai dari hasil otopsinya. Luka tembak yang diterima para mahasiswa ada yang menuju dahi, dada, punggung, maupun leher. Bahkan ketika penembakan terjadi, keempatnya sedang mencari perlindungan dan telah berada di dalam kampus.

Ketiga hal di atas menjadi penyebab penyebab tragedi Trisakti tahun 1998. Dalam sejarah tragedi Trisakti terdapat pengusutan dalang penembakan kepada mahasiswa dengan berbagai upaya, namun sampai sekarang belum menemukan titik terang. Banyak halangan yang ditemukan dalam upaya penyelidikan dan pengungkapan tragedi Trisakti ini. Bahkan dampak peristiwa Trisakti menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM yang sangat besar. Namun untuk keadilan para korban banyak dlakukan upaya pengungkapan lebih lanjut terkait penyebab dari tragedi Trisakti tersebut. 

Sekian beberapa penyebab tragedi Trisakti tahun 1998 lengkap yang dapat saya jelaskan. Peristiwa Trisakti tersebut merupakan aksi demontrasi para mahasiswa terhadap penyimpangan pada masa pemerintahan Soeharto periode orde baru. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dan terima kasih telah berkunjung di blog ini.

Baca Juga  Negara Indonesia Pernah Menerapkan Bentuk Negara Serikat Yaitu Pada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.