Latar Belakang Perjanjian Saragosa Beserta Isinya Lengkap

Diposting pada

Latar Belakang Perjanjian Saragosa Beserta Isinya Lengkap – Bentuk negara sekitar 5 abad yang lalu hanya terdapat beberapa buah wilayah saja, sebelum dunia seramai seperti sekarang ini. Bahkan Amerika Serikat belum ada dan belum dianggap sebagai pemimpin dunia. Namun benua Amerika baru ditemukan sekitar 1400an. Setelah itu mulai berkembang negara penguasa yang berbentuk kerajaan berupa Spanyol dan Portugis, terutama penguasa lautan. Dari sinilah titik balik sejarah perjanjian Saragosa bermula.

Sejarah perjanjian tersebut dimulai dari penemuan Benua Amerika yang memicu bangsa spanyol dan portugis berlomba menemukan lalu menjajahi dunia baru. Meski termasuk momen penting tapi tak ada yang tau apa isi perjanjian saragosa. Tujuan perjanjian saragosa dan dampak yang timbul setelahnyapun juga kian terlupakan. Inilah tugas kita sebagai siswa untuk mengingat kembali siapa saja tokoh perjanjian saragosa beserta semua aspek di dalamnya.

Latar Belakang Perjanjian Saragosa Beserta Isinya Lengkap
Latar Belakang Terjadinya Perjanjian Saragosa

Dunia baru yang dimaksudkan ialah tanah yang dianggap memiliki sumber daya alam yang melimpah dan membuat kedua negara sejahtera. Kedua negara tadi sangat menyegani pemimpin katholik bernama Paus Alexander VI. Perintah pun turun untuk mengambil suatu tindakan dengan segera, mengingat kedua bangsa tersebut saling berdampingan. Beliau memiliki inisiatif untuk mengatur pelayaran dan kekuasaan dari kedua negara.

Pada akhirnya kedua negara ini menandatangani kesepakatan pada tahun 1443, dimana terdapat garis khayal (garis demarkasi) yang dipasangkan diantara mereka hingga membuat bumi terbagi menjadi dua bagian yaitu Timur dan Barat. Hal ini dikarenakan bentuk bumi masih diasumsikan berbentuk bulat. Inilah yang awal latar belakang perjanjian saragosa dan sejarah perjanjian saragosa. Selain itu adapula isi perjanjian saragosa dan dampak perjanjian saragosa yang perlu anda ketahui.

Latar Belakang Perjanjian Saragosa Beserta Isinya Lengkap

Kesepakatan kedua negara ini dinamakan dengan perjanjian Tordesillas. Perjanjian ini memiliki tujuan yang cukup sempurna. Kedua pelaut memiliki daerah kekuasaan yang berbeda sehingga tidak mungkin dapat berpapasan di jalur pelayaran. Tetapi di kala itu belum mencermati teori bahwa bumi itu bulat. Dalam teori tersebut dijelaksan bahwa mereka akan bertemu di wilayah lain meskipun berangkat di satu titik dengan arah yang berlawanan, baik dalam waktu atau titik tertentu.

Menariknya, Bangsa Spanyol dan Portugis yang menjelajahi lautan saling bertemu di Maluku melalui dua wilayah berseberangan. Disitulah nantinya akan terjadi kesepakatan perjanjian Saragosa. Perjanjian saragosa timbul karena bangsa Spanyol dan portugis yang bertemu di Maluku, dimana dikala itu merupakan suatu pulau kecil yang dijadikan sebagai kerajaan dari dua negara, baik Tidore maupun Ternate.

Baca juga : Aturan Tanam Paksa Belanda di Indonesia Tahun 1830 Lengkap

Bagaimana sejarah perjanjian saragosa itu? Pada awalnya sebelum adanya perjanjian saragosa, terdapat perjanjian Tordesillas yang dilakukan oleh bangsa Spanyol dan Portugis. Perjanjian ini dilakukan untuk membuat bumi dibagi menjadi dua bagian untuk kedua bangsa tadi. Tetapi pada akhirnya perjanjian inilah yang menimbulkan adanya imperialisme dan ekspansi negara Eropa setelah mulai surut kedua negara tadi. Misalnya tujuan bangsa Portugis menuju Belanda, tujuan Bangsa Spanyol datang ke Indonesia dan tujuan Bangsa Belanda menuju Indonesia.

Isi Perjanjian Saragosa

Ketika Majapahit (kerajaan besar Nusantara) di bawah kekuasaan raja terakhir (Raja Brawijaya) sedang diambang kehancuran, maka dikala itulah terjadi penandatanganan perjanjian Tordesillas. Untuk itu Nusantara berada di bawah kekuasaan beberapa kerajaan kecil saat masuknya bangsa Spanyol dan Portugis ke Indonesia hingga akhirnya dapat bertemu di Maluku. Akan tetapi mereka saling berpihak pada dua kerajaan yang berbeda.

Untuk itulah tercipta perjanjian Saragosa atau dalam bahasa Portugis dan Spanyol disebut perjanjian Zaragosa untuk disepakti oleh kedua belah pihak melalui perundingan baru. Perjanjian ini ditandatangani oleh John III (perwakilan raja Portugis) dan Charles V (perwakilan raja Spanyol) pada tanggal 22 April 1529. Di bawah ini terdapat penjelasan mengenai isi perjanjian saragosa dan latar belakang perjanjian saragosa yaitu sebagai berikut:

Penjelasan di atas merupakan sedikit sejarah perjanjian Saragosa. Seperti yang telah saya jelaskan di atas bahwa tokoh perjanjian saragosa dapat berupa John III sebagai perwakilan dari raja Portugis dan Charles V sebagai perwakilan dari raja Spanyol. Perjanjian Saragosa berisi beberapa kesepakatan seperti di bawah ini:

  1. Bumi dibagi menjadi dua pengaruh yakni pengaruh bangsa Portugis dan bangsa Spanyol.
  2. Awal dimulainya wilayah kekuasaan Spanyol berasal dari Meksiko menuju arah barat sampai Pulau Filipina. Kemudian dari Brasil terbentuk kekuasaan wilayah Portugis ke arah timur.

Latar Belakang Perjanjian Saragosa

Setelah menjelaskan tentang isi perjanjian saragosa, selanjutnya saya akan membahas tentang latar belakang sejarah perjanjian saragosa. Penandatanganan perjanjian saragosa dilakukan pada tahun 1529, dimana dijadikan sebagai pembuka ideologi dunia yang dapat masuk ke wilayah Asia. Mereka membawa ciri ciri ideologi imperialisme, semangat kolonialisme dan ciri ciri ideologi kapitalisme. Kemudian semua Asia Pasifik menjadi wilayah kekuasaan bangsa Eropa hingga abad ke 18 akhir sampai abad ke 19 awal. Di bawah ini terdapat penjelasan mengenai latar belakang dari perjanjian saragosa yaitu sebagai berikut:

Baca juga : Pendiri Kerajaan Sriwijaya Beserta Biografinya Lengkap

Portugis yang Datang ke Maluku

Latar belakang perjanjian saragosa bermula saat Portugis datang ke wilayah Maluku. Beberapa abad lalu, wilayah maluku dikenal oleh dunia. Penduduk di Maluku menghasilkan rempah rempah dengan harga mahal dan kualitas terbaik. Alfonso d’Alburqueque yang merupakan pelayar Portugis tiba di kerajaan Ternate pada tahun 1512. Bangsa Portugis datang pertama kali pada awalnya memperoleh sambutan dari penduduk Ternate dengan sangat baik karena sebagian besar memiliki agama Islam.

Kedatangan Portugis bertujuan untuk melakukan transaksi rempah. Hal ini dikarenakan Maluku termasuk pusat rempah yang dihasilkan dengan keuntungan besar. Rempah tersebut dapat dijual lagi dengan harga lebih mahal ke pasar Internasional. Tetapi keuntungan ini membuat keinginan lebih bagi setiap orang. Akhirnya Portugis memiliki keinginan untuk menguasai Maluku sendirian.

Dalam sejarah perjanjian saragosa tersebut dijelaskan bahwa masuknya Portugis ini menggunakan pertikaian antara Tidore dengan Ternate. Portugis berpura pura mendukung pihak Ternate, tetapi portugis melakukan tindakan kejam saat diberikan kelonggaran dari pihak kerajaan. Bahkan Sultan Hairun yang berkuasa tersebut dibunuh dengan keji oleh pelaut Portugis dengan beraninya. Portugis mengatur seluruh kehidupan hingga perlawanan dilakukan oleh rakyat Ternate yang dikuasai oleh Sultan Baabullah. Pada akhirnya Portugis dapat diusir dari Maluku dan keluar langsung.

Bangsa Spanyol yang Datang ke Maluku

Latar belakang perjanjian saragosa selanjutnya ialah kedatangan bangsa Spanyol menuju Maluku. Setelah bangsa Portugis datang, kemudian beberapa lama kemudian bangsa Spanyol sampai mendarat di laut Maluku untuk sampai ke wilayah Filipina melalui arah yang berbeda. Pendaratan mereka di Tidore berlangsung pada tahun 1521. Bangsa Spanyol yang datang ke wilayah Tidore merupakan masalah untuk bangsa Portugis. Terlebih lagi pihak Tidore dikala itu didukung oleh Bangsa Spanyol. Kedua bangsa ini akhirnya terjadi bentrok, karena seharusnya memang Spanyol tidak ada di Maluku.

Baca juga : Sejarah Kerajaan Kediri Beserta Masa Kejayaan dan Keruntuhannya

Dalam sejarah perjanjian saragosa ini juga dijelaskan bahwa beberapa tahun lebih awal, Portugis telah ada di tanah Maluku. Dikala itu kedua bangsa yang saling menjelajahi dan melaut merupakan kerabat dekat. Cara yang digunakan oleh kedua negara untuk menguasai Indonesia memang sama yaitu satu pihak berada di pihak kerajaan Tidore dan pihak satunya ada di kerajaan Ternate. Antar sesama bangsa Indonesia tersebut diadu domba oleh kedua bangsa tadi. Pada akhirnya Paus Alexander VI memiliki inisiatif bahwa kedua bangsa harus melakukan perundingan lagi karena bangsa Portugis yang datang ke Maluku. Hal ini dilakukan untuk membuat perjanjian Tordesillas menjadi lebih tegas.

Adanya Perjanjian Tordesillas

Latar belakang perjanjian saragosa selanjutnya ialah adanya perjanjian Tordesillas. Penjelajahan bangsa Spanyol dan Portugis diawali dengan adanya perjanjian Tordesillas. Kedua bangsa tadi memiliki pelaut yang berbondong bondung untuk menjelajahi samudera. Pada akhirnya kedua penjelajah antar bangsa ini melakukan perjanjian Tordesillas agar tidak bertemu di wilayah dan laut lainnya. Pembuatan perjanjian ini dimaksudkan agar bentrokan antar dua bangsa dapat dihindari. Niatan awal penjelajahan bangsa Spanyol dan Portugis ini ialah untuk memperoleh kejayaan, mencari sumber daya alam, menyebarkan agama dan menguasai seluruh tanah yang dijumpainya.

Kedua bangsa ini bertemu di tanah baru Maluku dan berniat untuk menguasainya. Hal ini menimbulkan adanya bentrokan yang tidak bisa dihindari. Penyebab utamanya adalah keinginan nafsu setiap bangsa untuk menguasainya sendiri. Pada akhirnya perjanjian Tordesillaspun tidak dianggap lagi hingga membuat rasa keprihatinan dari pemimpin agama kedua bangsa yang paling tinggi yaitu Paus Alexander. Kemudian dibuatkan perjanjian baru untuk ditandatangani bernama perjanjian Saragosa. Inilah yang menjadi sejarah perjanjian Saragosa hingga dapat terbentuk. Perjanjian tersebut digunakan untuk membuat batas kedua negara menjadi lebih jelas.

Perebutan Kekuasaan di Maluku

Latar belakang perjanjian Saragosa selanjutnya ialah karena adanya perebutan kekuasaan di Maluku. Tanah Maluku yang kaya akan sumber daya alam diperebutkan oleh bangsa Spanyol dan Portugis hingga keduanya saling berbentrokan. Sebenarnya tanah Maluku ini dikuasai oleh kerajaan Tidore dan Ternate. Kemudian setelah perjanjian saragosa ditandatangai oleh kedua bangsa tadi membuat pertikaiannya berakhir. Dalam perjanjian ini terdapat pelepasan Maluku oleh Spanyol untuk diserahkan kepada Portugis secara penuh. Kekuasaan penuh yang diperoleh Portugis ini didasarkan pada pembayaran sejumlah uang kepada Spanyol. 

Dampak Perjanjian Saragosa

Setelah menjelaskan tentang isi perjanjian saragosa, tokoh perjanjian saragosa, dan latar belakang sejarah perjanjian saragosa. Selanjutnya saya akan membahas tentang dampak perjanjian saragosa. Perjanjian saragosa memiliki dampak utama berupa pengusiran bangsa Spanyol dari tanah Maluku. Kemudian kegiatan yang dilakukan berpusat di daerah Filipina karena Portugislah yang menguasai Maluku.

Adapula dampak lainnya yaitu terdapat pemilikiran bentuk bumi itu tidak datar melainkan bulat. Setelah perjanjian Saragosa diterapkan, namun wilayah Filipina tetap diklaim oleh Spanyol sebagai daerah kekuasaannya. Pada akhirnya tahun 1565 – 1572 terjadi peperangan untuk memperebutkan wilayah Filipina lagi dan menyebabkan tiga kerajaan Islam di Manila menjadi runtuh.

Demikianlah penjelasan mengenai latar belakang perjanjian saragosa beserta isi perjanjian saragosa lengkap. Perjanjian Saragosa ditandatangani oleh John III (perwakilan raja Portugis) dan Charles V (perwakilan raja Spanyol) pada tanggal 22 April 1529. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog ini.

Baca Juga  Contoh Tradisi Hindu di Masyarakat Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.