6 Contoh Teks Negosiasi beserta Strukturnya

Diposting pada

6 Contoh Teks Negosiasi beserta Strukturnya – Negosiasi merupakan salah satu bentuk interaksi yang sering terjadi di sekitar kita. Contohnya pun beragam dan mencakup banyak tema mulai dari jual beli, pendidikan, sampai kenegaraan sekalipun. Tapi sebenarnya intinya sama yakni penyelesaian masalah melalui proses tawar menawar antar pihak yang berkepentingan.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai teks negosiasi, tepatnya mengenai pengertian teks negosiasi, struktur teks negosiasi, ciri-ciri teks negosiasi, tujuan teks negosiasi, kaidah teks negosiasi, dan contoh teks negosiasi. Secara umum, negosiasi merupakan bentuk interaksi sosial dengan maksud dan tujuan yang baik yaitu menyelesaikan tujuan yang bertentangan atau berbeda. Yang pasti, hasil akhir dari negosiasi akan selalu menguntungkan dan tidak merugikan salah satu pihak.

6 Contoh Teks Negosiasi beserta Strukturnya
Teks Negosiasi

Bagaimana cara membuat contoh teks negosiasi itu? Dalam pembuatan contoh teks ini biasanya berpedoman pada struktur teks negosiasi dan kaidah kebahasaan teks negosiasi. Jenis teks ini tidak hanya memiliki struktur dan kaidah kebahasaan saja, tetapi juga memiliki tujuan teks negosiasi dan juga ciri ciri teks negosiasi. Ciri ciri teks tersebut digunakan untuk membedakannya dengan jenis teks Bahasa Indonesia lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak penjelasan di bawah ini.

6 Contoh Teks Negosiasi beserta Strukturnya

Teks negosiasi adalah teks yang berisi bentuk interaksi sosial antar beberapa pihak. yang mana pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan berbeda atau bertentangan. Negosiasi juga bisa diartikan sebagai suatu cara untuk mencapai kesepakatan melalui sebuah diskusi.

Dengan melakukan negosiasi, setiap pihak memiliki hak terhadap hasil yang akan disepakati. Hasil akhir negosiasi harus mempunyai persetujuan dari semua pihak agar semua pihak dapat menerima hasil akhir dengan kesepakatan bersama. Sehingga dengan ini, negosiasi akan bersifat menguntungkan dan tidak merugikan salah satu pihak.

Struktur Teks Negosiasi

Struktur teks negosiasi tergantung pada apa yang dinegosiasikan. Di bawah ini akan saya berikan struktur teks negosiasi secara umum dan struktur teks negosiasi jual beli.

Struktur Negosiasi Secara Umum

  1. Pembukaan : Bagian awal untuk memulai negosiasi, biasanya berisi kalimat salam atau sapa.
  2. Isi : Pada bagian ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu penyampaian materi dan penyelesaian masalah. Bagian penyampaian materi berisi tentang pertanyaan atau pemberitahuan mengenai objek permasalahan. Sedangkan bagian penyelesaian masalah berisi tentang negosiasi antara penjual dan pembeli hingga mendapat suatu keputusan dari kedua belah pihak.
  3. Penutup : Bagian untuk mengakhiri negosiasi, biasanya berisi kalimat salam atau ucapan terima kasih.

Struktur Negosiasi Jual Beli

  1. Orientasi : Kalimat pembuka untuk memulai negosiasi, biasanya berisi kalimat salam atau sapa.
  2. Permintaan : Barang atau jasa yang diinginkan pembeli.
  3. Pemenuhan : Kesanggupan barang atau jasa dari penjual yang diminta pembeli.
  4. Penawaran : Puncak dari negosiasi, karena saat itu terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli.
  5. Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.
  6. Pembelian : Terjadinya transaksi jual beli antara pihak terkait.
  7. Penutup : Kalimat penutup untuk mengakhiri negosiasi, biasanya ucapan salah atau terima kasih.

Jadi, struktur teks negosiasi itu tidak ada yang baku. Tapi sangat tergantung pada apa yang dinegosiasikan.

Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Teks negosiasi juga memiliki ciri khusus untuk membedakannya dari jenis teks lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri teks negosiasi:

  1. Menghasilkan kesepakatan.
  2. Menghasilkan keputusan yang disepakati kedua belah pihak.
  3. Memprioritaskan kepentingan bersama.
  4. Memiliki tujuan praktis, yaitu menyelesaikan permasalahan atau konflik.
  5. Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.

Tujuan Teks Negosiasi

Dalam pembuatan teks negosiasi, ada juga maksud dan tujuan tertentu. Berikut ini adalah tujuan teks negosiasi:

  1. Untuk mendapatkan keputusan bersama yang saling menguntungkan dan tidak merugikan salah satu pihak.
  2. Untuk menyatukan perbedaan pendapat orang lain yang memiliki kepentingan berbeda.
  3. Untuk mencapai jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama.

Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Adapun kaidah kebahasaan yang biasa digunakan dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut:

  1. Menggunakan bahasa yang santun.
  2. Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk).
  3. Berisi pasangan tuturan.
  4. Keputusan yang dihasilkan tidak merugikan kedua belah pihak.
  5. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.

Contoh Teks Negosiasi

Teks negosiasi memiliki tujuan tersendiri, diantaranya adalah untuk mendapatkan keputusan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak, untuk menyatukan perbedaan pendapat orang lain yang memiliki kepentingan berbeda, dan untuk mencapai jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama. Berikut adalah beberapa contoh teks negosiasi yang singkat beserta strukturnya.

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli
Pembeli : “Selamat siang bu.”
Penjual : “Selamat siang nak, ada yang bisa saya bantu?”
Pembeli : “Ini bu, saya sedang mencari jam tangan untuk kado ulang tahun teman saya. Ada jam yang berkualitas bagus tapi murah tidak bu?”
Penjual : “Ada, itu murah nak, cuma 375.000 saja.”
Pembeli : “Wah masih tinggi itu bu, boleh kurang tidak bu?”
Penjual : “Boleh, tapi jangan kebangetan ya nawarnya”
Pembeli : “200.000 boleh tidak bu?”
Penjual : “Wah belum boleh nak, kalau yang ini boleh 200.000.”
Pembeli : “Saya suka yang itu bu, yaudah deh 250.000 kalau boleh.”
Penjual : “Gini nak, khusus untuk harga pelajar saya kasih 300.000 deh, sudah murah banget itu.”
Pembeli : “Yaudah deh bu, saya setuju.”
Penjual : “Baik, saya buatkan nota dulu.”
Pembeli : “Ini bu uangnya.”
Penjual : “Iya nak, ini kembaliannya”
Pembeli : “Terima kasih bu.”
Penjual : “Sama-sama nak.”

Berdasarkan contoh teks negosiasi di atas, kita dapat menjabarkan beberapa bagian dalam struktur teksnya. Adapun struktur teks anekdot berdasarkan contoh di atas yaitu sebagai berikut:

Orientasi
Pembeli : “Selamat siang bu.”
Penjual : “Selamat siang nak, ada yang bisa saya bantu?”

Permintaan
Pembeli : “Ini bu, saya sedang mencari jam tangan untuk kado ulang tahun teman saya. Ada jam yang berkualitas bagus tapi murah tidak bu?”

Pemenuhan
Penjual : “Ada, itu murah nak, cuma 375.000 saja.”

Penawaran
Pembeli : “Wah masih tinggi itu bu, boleh kurang tidak bu?”
Penjual : “Boleh, tapi jangan kebangetan ya nawarnya”
Pembeli : “200.000 boleh tidak bu?”
Penjual : “Wah belum boleh nak, kalau yang ini boleh 200.000.”
Pembeli : “Saya suka yang itu bu, yaudah deh 250.000 kalau boleh.”
Penjual : “Gini nak, khusus untuk harga pelajar saya kasih 300.000 deh, sudah murah banget itu.”

Persetujuan
Pembeli : “Yaudah deh bu, saya setuju.”
Penjual : “Baik, saya buatkan nota dulu.”

Pembelian
Pembeli : “Ini bu uangnya.”
Penjual : “Iya nak, ini kembaliannya”

Baca Juga  7 Contoh Teks Anekdot Lucu Singkat Terbaru

Penutup
Pembeli : “Terima kasih bu”
Penjual : “Sama-sama nak”

Contoh Teks Negosiasi Bisnis (Pengusaha dengan Pihak Bank)
Pengusaha : “Selamat siang pak.”
Pihak Bank : “Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?”
Pengusaha : “Begini pak, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit.”
Pihak Bank : “Baiklah pak, mari saya antar menuju ke ruang kepala bagian kredit untuk mengajukan kredit.”
Setelah sampai di ruang kepala bagian kredit.Pengusaha : “Begini pak, saya akan mengembangkan usaha saya, jadi saya bermaksud mengajukan kredit.”
Pihak Bank : “Berapa jumlah uang yang Anda butuhkan untuk mengembangkan usaha Anda?”
Pengusaha : “Saya membutuhkan uang sebesar 270 juta untuk mengembangkan usaha saya, bisakah saya mendapatkan pinjaman uang sebesar itu?”
Pihak Bank : “Mohon maaf pak, jumlah pinjaman 270 juta itu terlalu besar. Bagaimana kalau pihak bank memberikan pinjaman sebesar 150 juta?”
Pengusaha : “Tapi saya rasa itu akan kurang pak, apakah tidak bisa lebih dari nominal tersebut?”
Pihak Bank : “Baiklah pak, kami akan memberikan pinjaman kepada Anda sebesar 170 juta. Bagaimana pak?”
Pengusaha : “Tapi saya rasa itu juga masih kurang, bisakah 200 juta pak?”
Pihak Bank : “Baiklah pak, kami akan memberikan pinjaman kepada bapak sebesar 200 juta untuk mengembangkan usaha.”
Pengusaha : “Terima kasih pak, saya harap uangnya segera bisa cair.”
Pihak Bank : “Uang tersebut bisa dicairkan besok pak.”
Pengusaha : “Terima kasih pak, terima kasih atas kerja samanya.”
Pihak Bank : “Sama-sama pak.”
Pengusaha : “Kalau begitu saya permisi dulu, selamat siang pak.”
Pihak Bank : “Selamat siang.”

Berdasarkan contoh teks negosiasi di atas, kita dapat menjabarkan beberapa bagian dalam struktur teksnya. Adapun struktur teks anekdot berdasarkan contoh di atas yaitu sebagai berikut:

Orientasi
Pengusaha : “Selamat siang pak.”
Pihak Bank : “Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?”

Pengajuan
Pengusaha : “Begini pak, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit untuk mengajukan kredit.”
Pihak Bank : “Baiklah pak, mari saya antar menuju ke ruang kepala bagian kredit.”

Penawaran
Pengusaha : “Begini pak, saya akan mengembangkan usaha saya, jadi saya bermaksud mengajukan kredit.”
Pihak Bank : “Berapa jumlah uang yang Anda butuhkan untuk mengembangkan usaha Anda?”
Pengusaha : “Saya membutuhkan uang sebesar 270 juta untuk mengembangkan usaha saya, bisakah saya mendapatkan pinjaman uang sebesar itu?”
Pihak Bank : “Mohon maaf pak, jumlah pinjaman 270 juta itu terlalu besar. Bagaimana kalau pihak bank memberikan pinjaman sebesar 150 juta?”
Pengusaha : “Tapi saya rasa itu akan kurang pak, apakah tidak bisa lebih dari nominal tersebut?”

Persetujuan
Pihak Bank : “Baiklah pak, kami akan memberikan pinjaman kepada Anda sebesar 170 juta. Bagaimana pak?”
Pengusaha : “Tapi saya rasa itu juga masih kurang, bisakah 200 juta pak?”
Pihak Bank : “Baiklah pak, kami akan memberikan pinjaman kepada bapak sebesar 200 juta untuk mengembangkan usaha.”
Pengusaha : “Terima kasih pak, saya harap uangnya segera bisa cair.”
Pihak Bank : “Uang tersebut bisa dicairkan besok pak.”

Penutup
Pengusaha : “Terima kasih pak, terima kasih atas kerja samanya.”
Pihak Bank : “Sama-sama pak.”
Pengusaha : “Kalau begitu saya permisi dulu, selamat siang pak.”
Pihak Bank : “Selamat siang.”

Nah, untuk contoh teks negosiasi selanjutnya tidak akan saya sertakan strukturnya. Dengan contoh di bawah ini, Anda bisa mencoba mencari struktur-strukturnya.

Contoh Teks Negosiasi di Sekolah (Wali Kelas dengan Ketua Kelas)
Wali Kelas : “Agus, bagaimana rencana liburan akhir semester ke Borobudur, apakah sudah kamu diskusikan dengan temanmu?”
Agus : “Tadi sudah sempat diskusi satu kelas, tapi ada usulan liburannya ke Parangtritis saja bu.”
Wali Kelas : “Loh, kok bisa begitu?”
Agus : “Begini bu, kalau ke Borobudur kita semua sudah sering liburan ke sana bu, sedangkan Parangtritis belum pernah sama sekali.”
Wali Kelas : “Tapi Agus, ibu sudah bicarakan rencana ini ke kepala sekolah dan beliau menyetujuinya.”
Agus : “Iya bu, tapi sepertinya kalau tetap ke Borobudur akan banyak teman-teman yang tidak ikut liburan.”
Wali Kelas : “Aduh bagaimana ya, padahal ibu sudah mempersiapkan semuanya.”
Agus : “Baiklah bu begini saja, saya dan teman-teman akan menghadap kepala sekolah untuk membicarakan rencana ini.”
Wali Kelas : “Baiklah Agus, secepatnya ya nak.”
Agus : “Baik bu.”

Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga (Ayah dengan Anak)
Anak : “Yah, nanti setelah lulus SMK saya mau lanjut kuliah ya?”
Ayah : “Kenapa kuliah nak? Kamu kan tahu ekonomi keluarga kita bagaimana.”
Anak : “Tapi yah, saya pengen kuliah.”
Ayah : “Begini nak, kamu kan lulusan SMK jadi sudah memiliki keterampilan. Lebih baik kamu mencari pekerjaan dulu, setelah dapat uang baru kamu kuliah.”
Anak : “Baiklah kalau begitu, saya setuju yah.”
Ayah : “Baguslah kalau kamu setuju. Semoga memjadi yang terbaik”
Anak : “Terima kasih yah.”
Ayah : “Sama-sama nak.”

Contoh Teks Negosiasi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Penumpang : “Bang, ojek sampai ke pasar berapa?”
Tukang Ojek : “Murah bu, 10 ribu saja.”
Penumpang : “Kok mahal amat sih bang, biasanya juga 5 ribu.”
Tukang Ojek : “10 ribu udah murah bu, 5 ribu kemurahan banget tuh. Kan jarak dari sini ke pasar jauh juga.”
Penumpang : “Jadi berapa, tapi jangan 10 ribu lah bang.”
Tukang Ojek : “8 ribu deh bu, udah murah banget tuh.”
Penumpang : “7 ribu deh bang, boleh enggak?”
Tukang Ojek : “Yaudah deh bu, ayo naik.”
Penumpang : “Ok bang.”

Contoh Teks Negosiasi 3 Orang
Agus : “Bayu, lihat deh topi itu kayaknya bagus.”
Bayu : “Yang itu gus, iya bagus tuh.”
Agus : “Kita beli yuk yu.”
Bayu : “Ayo gus.”
Agus : “Pak ini berapa harganya?”
Pedagang : “Itu murah nak, cuma 90 ribu.”
Bayu : “Boleh ditawar tidak pak?”
Pedagang : “Boleh, tapi yang wajar ya nawarnya.”
Bayu : “Mau nawar berapa gus?”
Agus : “60 ribu aja coba.”
Bayu : “60 ribu boleh tidak pak?”
Pedagang : “Wah belum boleh nak, 70 deh saya lepas.”
Bayu : “65 deh pak, boleh tidak?”
Pedagang : “Yaudah deh, silahkan ambil.”
Bayu : “Ini pak uangnya.”
Agus : “Ini pak uangnya, kembali 35 ya punya saya.”
Pedagang : “Ini dek kembaliannya.”
Agus : “Terima kasih dek.”
Pedagang : “Sama-sama nak.”

Nah, itulah artikel mengenai contoh teks negosiasi jual beli, contoh teks negosiasi bisnis, contoh teks negosiasi di sekolah, contoh teks negosiasi di lingkungan keluarga, contoh teks negosiasi dalam kehidupan sehari hari, dan contoh teks negosiasi 3 orang. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

4 komentar

Tinggalkan Balasan ke GustiTunggal Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.