Contoh Tradisi Hindu di Masyarakat Indonesia

Diposting pada

Contoh Tradisi Hindu di Masyarakat IndonesiaIndonesia ialah sebuah negara yang kaya dengan budaya dan beragam jenis agamanya. Dengan keragaman budaya tersebut membuat setiap orang memiliki jenis agama yang berbeda beda seperti agama Islam, agama Hindu, agama Budha dan lain lain. Semua itu dipengaruhi oleh faktor sejarah negara Indonesia. Adapula pengaruh masuknya agama Hindu ke Indonesia yang menimbulkan beberapa kepercayaan dan tradisi yang ada. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap agama memiliki tradisi dan kepercayaannya masing masing. Salah satunya ialah tradisi hindu di masyarakat Indonesia yang telah melekat dan selalu dilaksanakan oleh pengikut pengikutnya.

Sampai sekarang tradisi Hindu Budha di dalam masyarakat masih tetap ada dan berkembang. Misalnya saja upacara upacara saat penyelenggaraan masa kerajaan Hindu Budha yang tetap dilakukan sampai sekarang. Kemudian adapula upacara Mapandes yaitu upacara yang dilakukan untuk prosesi pemotongan gigi. Adapula tradisi lainnya seperti upacara nelobulan yaitu upacara yang pelaksanaannya dilakukan saat umur bayi 3 bulan. Sebenarnya masih banyak contoh tradisi hindu lainnya yang masih berkembang di dalam masyarakat Indonesia sampai sekarang.

Contoh Tradisi Hindu di Masyarakat Indonesia
Tradisi Hindu dalam Masyarakat Indonesia

Tradisi ialah kebiasaan dari nenek moyang yang tengah dijalankan oleh masyarakat sampai sekarang ini. Di beberapa wilayah Indonesia sering kita jumpai beberapa tradisi Hindu yang masih dijalankan. Berdasarkan Bahasa Latin, tradisi berarti “Traditio” yang maknanya “diteruskan”. Berdasarkan pengertian sederhananya, tradisi ialah sesuatu hal yang selalu dilakukan dari sejak dulu dan tengah menjadi bagian dari kehiduan masyarakat, baik dalam suatu agama, kebudayaan, waktu dan negara yang sama. Kali ini saya akan membagikan beberapa contoh tradisi Hindu di masyarakat Indonesia lengkap dengan penjelasannya. Berikut ulasan selengkapnya.

Contoh Tradisi Hindu di Masyarakat Indonesia

Di Indonesia terdapat berbagai jenis kepercayaan dan agama. Salah satunya ialah agama Hindu dengan tradisi dan kepercayaannya masing masing. Masyarakat Indonesia yang memeluk agama Hindu tentunya melaksanakan tradisi tradisi di dalamnya. Lantas apa saja tradisi Hindu dalam masyarakat Indonesia itu?

Apakah anda tahu perbedaan tradisi Hindu dan Budha di Indonesia itu? Dalam hal tradisi, agama Hindu dan Budha sangatlah berbeda. Tradisi para leluhur di masyarakat pada umumnya tidak akan hancur hanya karena agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia. Misalnya saja masuknya agama Hindu di Indonesia seperti di Jawa dan Bali dapat membuat mereka bersatu dengan sempurna dan baik tanpa ada ketentuan para leluhur yang dirubah dalam masyarakat lokal tersebut. Kemudian adaupula contoh tradisi Budha yang masuk seperti Tibet dimana agama Budha yang masuk membuat mereka bersatu dengan sempurna dan baik sehingga tidak menyebabkan keruntuhan agama asli tempat tersebut.

Hal mendasar yang harus diperhatikan dalam tradisi ialah informasi yang ditemukan dari generasi ke generasi, baik secara lisan ataupun tertulis. Dengan hal mendasar tersebut, tradisi yang telah ada ini tidak akan pernah punah. Di bawah ini terdapat beberapa contoh tradisi Hindu di masyarakat Indonesia lengkap dengan penjelasannya.

Baca juga : Peristiwa Alam di Indonesia Beserta Negara Tetangga

Potong Gigi

Contoh tradisi Hindu di masyarakat Indonesia yang pertama ialah potong gigi. Menurut Bahasa Bali, potong gigi dapat disebut mesangih, metatah atau mepandes ialah upacara keagamaan Hindu yang berada di Bali. Upacara keagamaan ini sering disebut Upacara Manusia Yadnya. Potong gigi dilaksanakan dengan cara mengikis 6 buah gigi bagian atas yang bentuknya taring. Upacara ini dilakukan dengan tujuan untuk meredam sifat buruk atau Sad Ripu kepada yang bersangkutan.

Ngaben

Contoh tradisi Hindu di masyarakat Indonesia selanjutnya ialah Ngaben. Ngaben ialah upacara kremasi atau pembakaran jenazah bagi umat Hindu yang berada di Bali. Ritual ngaben dilakukan dengan maksud mengantarkan jenazah ke kehidupannya yang mendatang. Jenazah tersebut diletakkan seperti orang tertidur dan saat jenazah dikremasi tidak boleh ada air mata. Hal tersebut dikarenakan mereka percaya bahwa orang yang meninggal hanya sementara dan akan terjadi adanya reinkarnasi, bahkan akan menemukan tempat peristirahatan terakhir di Moksha. Mereka juga percaya adanya roda kematian dan reinkarnasi. Jenazah diletakkan di sebuah peti mati. Kemudian peti tersebut ditaruh pada sebuah wadah yang bentuknya vihara yang dibuat dari kertas ataupun kayu. Adapula yang meletakan peti tadi dalam sarcophagus (bentuknya seperti Lembu). Vihara atau bentuk Lembu tadi kemudian dibawa ke tempat kremasi dengan berbagai proses. Proses yang dilakukan tersebut tidak dalam satu jalur lurus agar jenazah terhindar dari roh roh jahat.

Puncak dari tradisi Hindu ini ialah pembakaran seluruh struktur, baik wadah maupun jenazahnya sekaligus. Api tersebut akan memudahkan jenazah untuk reinkarnasi dan pembebasan roh dari tubuhnya.

Tingkeban atau Nujuhbulan

Contoh tradisi Hindu di masyarakat Indonesia selanjutnya ialah Tingkeban atau Nujuhbulan. Tingkeban ialah upacara yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa. Upacara ini juga dikenal dengan nama Mitoni yang berasal dari kata pitu yang maknanya tujuh. Mitoni ialah upacara yang dilakukan ketika usia kehamilan tujuh bulan. Upacara ini memiliki makna bahwa pendidikan tidak hanya dilakukan saat dewasa saja melainkan saat benih sudah tertanam dalam rahim Ibu. Dalam upacara Mitoni, sang Ibu dimandikan dengan air kembang setaman serta didoakan agar diberikan berkah dan ramat Tuhan YME kepada sang bayi. Kemudian bayi tersebut diharapkan agar selamat dan sehat saat dilahirkan kedunia.

Baca juga : Peran Indonesia Dalam Lembaga Internasional Beserta Penjelasannya

Sedekah Laut

Contoh tradisi Hindu di masyarakat Indonesia selanjutnya ialah sedekah laut. Di sebelah selatan pantai Jawa selalu diadakan upacara sedekah laut bagi masyarakat nelayan. Upacara ini ditujukan kepada sang ratu untuk persembahan agar membantu memperbaiki penghasilan dan menjaga keselamatan nelayan disekitar pantai. Upacara tersebut dilaksanakan di pantai Pelabuhan Ratu, Cilacap, Ujung Genteng, Sakawayana, Pangandaran dan lain lain. Banyak sekali ritual yang dlakukan oleh penduduk setempat pada saat saat tertentu demi mewujudkan rasa syukur mereka kepada Penguasa Laut Selatan.

Sedekah Bumi

Contoh tradisi Hindu di masyarakat Indonesia selanjutnya ialah sedekah bumi. Upacara sedekah bumi ialah wujud rasa syukur petani karena hasil bumi yang melimpah. Upacara ini banyak dilakukan setiap tahun bahkan telah menjadi tradisi setiap tahunnya. Tradisi sedekah bumi banyak dilakukan oleh masyarakat Jawa yang berlangsung secara turun temurun dari nenek moyangnya. Ritual sedekah bumi dilakukan oleh masyarakat Jawa yang berprofesi sebagai nelayan, petani atau seseorang yang mengais rezeki dan menggantungkan hidup keluarganya dari hasil bumi ini. Upacara ini juga bertujuan sebagai simbol penghormatan manusia kepada tanah yang telah menjadi sumber kehidupan bagi mereka.

Ketika acara sedekah bumi, para warga membuat sebuah tumpeng. Kemudian mereka berkumpul di tempat balai desa, sesepuh kampung, atau tempat yang telah di setujui oleh seluruh warga setempat dalam menggelar upacara sedekah bumi ini.

Inilah beberapa contoh tradisi Hindu di masyarakat Indonesia yang dapat saya bagikan. Tradisi tradisi Hindu ini diterapkan oleh masyarakat masyarakat Indonesia yang memeluk dan meyakininya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda. Terima kasih telah berkunjun di blog ini.

Baca Juga  Proses Masuknya Penjajahan Bangsa Eropa ke Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.