Hasil Sidang PPKI 1, 2, 3 (Tanggal 18, 19, 22 Agustus 1945)

Diposting pada

Hasil Sidang PPKI 1, 2, 3 (Tanggal 18, 19, 22 Agustus 1945) – PPKI atau panitia persiapan kemerdekaan Indonesia ( Dokuritsu Junbi Inkai) adalah sebuah panitia yang dibentuk setelah dibubarkannya BPUPKI karena telah dianggap menyelesaikan tugasnya. PPKI dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945. Anggota PPKI terdiri dari 21 orang dan tanpa sepengetahuan Jepang ditambah 6 orang anggota yang dapat mewakili rakyat Indonesia. Sidang PPKI berlangsung pada tanggal 18, 19 dan 22 Agustus 1945. Setiap sidang memiliki hasil yang berbeda beda. Lantas apa saja hasil sidang pada PPKI itu?

Hasil sidang PPKI 1 pada tanggal 18 Agustus 1945 tentunya berbeda dengan hasil sidang yang ke 2 dan 3 PPKI pada tanggal 19 dan 22 Agustus 1945. Selain itu rumusan masalah dalam sidang tersebut juga berbeda pada setiap pertemuan sidangnya. Sidang PPKI yang terjadi di masing masing periode tersebut tentunya terjadi atas kesepakatan anggota anggotanya. Hingga pada akhirnya setiap periode memiliki hasil sidang PPKI nya sendiri.

Hasil Sidang PPKI 1, 2, 3 (Tanggal 18, 19, 22 Agustus 1945)
Hasil Sidang PPKI

Anggota PPKI tersebut tidak hanya terbatas pada wakil-wakil dari Jawa yang berada di bawah pemerintahan tentara keenam belas, tetapi juga dari berbagai pulau yaitu 12 wakil dari Jawa, 3 wakil dari Sumatra, 2 wakil dari Sulawesi, 1 wakil dari Kalimantan, 1 wakil dari Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 wakil dari maluku, dan 1 wakil lagi dari golongan penduduk Cina. PPKI dipimpin oleh Ir.Soekarno dengan wakilnya, Moh. Hatta dan penasihatnya, Ahmad Subarjo. Badan ini diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 di Dalat, Saigon oleh Jendral Terauchi selaku panglima armada Jepang untuk Asia Tenggara.

Hasil Sidang PPKI 1, 2, 3 (Tanggal 18, 19, 22 Agustus 1945)

Apa itu PKKI? PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah panitia yang tugasnya mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pembentukan PPKI ini berlangsung pada tanggal 7 Agustus 1945 dan diketuai oleh Ir. Soekarno. PPKI dibentuk untuk menggantikan organisasi BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan.

Pada pelaksanaanya sebelum menggelar sidang PPKI pertama, Ir. Soekarno menambahkan 9 anggota PPKI baru yang sebagian terdiri dari golongan muda, yaitu Sukarni, Chairul Saleh, dan Wikana. Namun ketiga golongan muda tersebut kurang berkenan, mereka masih menganggap bahwa PPKI merupakan badan yang di bentuk oleh Jepang. Lalu apa hasil sidang PPKI itu?

Kemudian Ir.Soekarno hanya mengumumkan 6 orang sebagai anggota baru PPKI yaitu  Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Wiranata Kusumah, Sayuti Melik, Mr. Iwa Kusuma Sumantri, dan Mr. Ahmad Subarjo. Di bawah ini terdapat beberapa penjelasan tentang sidang PPKI pada tanggal 18, 19 dan 22 Agustus 1945 beserta hasil di dalamnya, yaitu:

Hasil Sidang Pertama PPKI 18 Agustus 1945

PPKI melakukan sidang pertamanya pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang ini terdapat beberapa hasil perundingan. Adapun beberapa hasil sidang PPKI 1 tanggal 18 Agustus 1945 yaitu sebagai berikut:

  • Pengesahan UUD 1945

Sidang PPKI pertama dilaksanakan di sebuah Gedung Cuo Sangi In di Jalan Pejambon. Pada rapat ini Soekarno – Hatta meminta sejumlah tokoh untuk merevisi ulang kembali piagam Jakarta, khususnya pada kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” . Hal tersebut memicu rasa keberatan bagi pemeluk agama lain (selain agama Islam). Akhirnya setelah melakukan perundingan yang dilakukan kurang lebih selama 15 menit yang dipimpin oleh Bung Hatta semua tokoh mencapai kesepakatan untuk merubahnya menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

  •  Penetapan Ir.Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden .

Penetapan Soekarno – Hatta sebagai presiden dan wakil presiden diusulkan oleh Otto Iskandardinata secara aklamasi.

  • Pembentukan Komite Nasional

Pembentukan Komite Nasional ditujukan untuk membantu tugas presiden selama Majelis Permusyawaratan Rakyat belum terbentuk.

Hasil Sidang PPKI Kedua Tanggal 19 Agustus 1945

Setelah sebelumnya PPKI melakukan sidang pertamanya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI melakukan sidang keduanya pada tanggal 19 Agustus 1945. Pada sidang kedua ini terdapat 3 hal yang dibahas serta dihasilkan pada akhir persidangan. Untuk lebih jelasnya simak yang dibawah ini.

1) Dibaginya wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi meliputi wilayah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan. Setiap provinsi dipimpin oleh seorang Gubernur yang segaligus telah ditetapkan juga pada sidang kedua ini.
Berikut di bawah ini rincian setiap wilayah provinsi dan gubernur yang ditetapkan sebagai pemimpinnya.

  • Sumatra dengan Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernurnya.
  • Jawa Barat dengan Sutarjo Kartohadikusumo sebagai gubernurnya.
  • Jawa Tengah dengan R. Panji Suroso sebagai gubernurnya.
  • Jawa Timur dengan R.A Suryo sebagai gubernurnya .
  • Sunda Kecil dengan Mr. I Gusti Ketut Puja Suroso sebagai gubernurnya.
  • Maluku dengan Mr. J. Latuharhary sebagai gubernurnya.
  • Sulawesi dengan Dr.G.S.S.J. Ratulangi  sebagai gubernurnya.
  • Kalimantan dengan Ir. Pangeran Mohammad Nor sebagai gubernurnya.
Baca Juga  10 Latar Belakang dan Isi Perjanjian Giyanti

2) Pembentukan Komite Nasional (daerah).
3) Menetapkan 12  Kementrian Kabinet Dalam Lingkungan Pemerintahan.
Hasil sidang PPKI 2 ini juga telah disepakati pembentukan 12 kementrian sebagai berikut.

  • Departemen dalam negeri  : RRA Wiranata Kusumah
  • Departemen luar negeri  : Mr. Achmad Soebardjo
  • Departemen kehakiman  : Prof. Dr. Mr Soepomo
  • Departemen pengajaran : Ki Hajar Dewantoro
  • Departemen pekerjaan umum  : Abukusno Cokrosuyoso
  • Departemen perhubungan  : Abikusno Comrisuyoso
  • Departemen keuangan  : AA maramis
  • Departemen Kemakmuran  : Ir. Surachman
  • Departemen kesehatan  : dr. Buntaran Martoatmojo
  • Departemen sosial : Mr. Iwa Kusuma Sumantri
  • Departemen keamanan rakyat  : Supriyadi
  • Departemen Penerangan  : Mr. Amir syamsudin

Setelah menentukan pembentukan ke-12 kementrian rapat dilanjutkan dengan kembali membahas masalah kebangsaan. Sebagai Berikut.

  • Panitia kecil yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata memasukan urusan kepolisian kedalam Departemen Dalam Negeri.
  • Presiden Ir.Soekarno menunjuk Otto Iskandardinata, Abdul Kadir, dan Kasman Singodimejo untuk mempersiapkan pembentukan tentara kebangsaan dan kepolisian negara.

Ketika presiden dan wakil presiden akan pulang seusai rapat selesai pukul 14.55 WIB para pemuda meminta keduanya untuk menghadiri rapat yang diadakan golongan muda yang akan dilaksanakan di Jalan Prapatan No. 10 . Permintaan tersebut lantas disetujui oleh presiden dan wakil presiden bersama-sama Ki Hajar Dewantara dan Mr. Kasman. Dalam pertemuan tersebut golongan pemuda meminta agar secepatnya presiden dan wakil presiden melakukan perebutan kekuasan dari Jepang yang dilakukan secara serentak.

Presiden menangggapi hal tersebut dan mengatakan apa yang golongan muda kehendaki tidak bisa dilakukan dengan cara yang tergesa-gesa . Selanjutnya Adam Malik membacakan pernyataan tentang lahirnya Tentara Republik Indonesia  yang berasal dari bekas tentara Peta dan Heiho, ususlan tersebut disetujui oleh presiden namun untuk pelaksanaannya belum dapat dilakukan saat itu, hal tersebut pula yang menutup rapat ini.

Baca juga: Peristiwa Rengasdengklok Latar Belakang, Tujuan Kronologis Lengkapnya

Pada malam harinya presiden, wakil presiden serta para pemimpin lainnya mengadakan rapat di Jalan Gambir Selatan (sekarang Merdeka Selatan) No.10 untuk membahas tokoh-tokoh yang akan dicalonkan sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Hasil Sidang PPKI Ketiga Tanggal 22 Agustus 1945

PPKI kembali mengadakan rapat ketiganya pada tanggal 22 Agustus 1945. Dalam rapat tersebut terdapat hasil sidang PPKI 3 pada tanggal 22 Agustus 1945 dengan pernyataan sebagai berikut. Pada sidang yang ketiga ini PPKI memiliki agenda utama yaitu membicarakan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan Partai Nasional Indonesia (PNI).

  • Pembentukan Komite Nasional

Pada tanggal 29 Agustus 1945 137 orang anggota KNIP secara resmi dilantik di Gedung Kesenian Pasar Baru, Jakarta.  KNIP terdiri dari golongan muda dan masyarakat dari berbagai daerah serta anggota PPKI sebagai intinya. Dalam sidang pertama KNIP berhasil menunjuk Kasman singodimejo sebagai ketua dan M. Sutarjo sebagai wakil ketua pertama, Latuharhary sebagai wakil ketua kedua, dan Adam malik sebagai wakil ketua ketiga.

  • Pembentukan PNI

PNI diketuai oleh Ir.Soekarno. Pembentukan PNI pada awalnya ditujukan sebagai satu-satunya partai diIndonesia dengan tujuan yang seperti disebutkan dalam risalah sidang PPKI yaitu mewujudkan negara Republik Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan kedaulatan rakyat. Namun dalam perkembangannya muncul maklumat pada tanggal 31 Agustus 1945 yang berisikan penundaan segala kegiatan yang dilakukan PNI yang akhirnya dilimpahkan kepada KNIP. Sejak saat itu gagasan yang hanya ada satu partai di Indonesia tidak pernah lagi dimunculkan.

  • Pembentukan BKR ( Badan Keamanan Rakyat)

Hasil sidang PPKI 3 tanggal 22 Agustus 1945 ilah pembentukan BKR. PPKI memutuskan beberapa hal sehubungan dengan dibentuknya BKR sebagai berikut.
1)Pembubaran Peta di wilayah Jawa dan Bali serta Laskar Rakyat yang berada di Sumatra.
2)Pemberhentian anggota heiho.
3)Pembentukan tentara kebangsaan Indonesia harus dilakukan segera demi kedaulatan negara Republik Indonesia.
4)Penolakan rencana pembelaan yang direncanakan BPUPKI yang dinilai dapat memicu politik peperangan karena Indonesia sendiri menjalankan politik perdamaian.

Sekian pembahasan kita kali ini tentang hasil sidang PPKI 1, 2, 3 ( tanggal 18, 19, 22 Agustus 1945). Sidang PPKI terjadi pada tanggal 18, 19, dan 22 Agustus 1945 dengan hasil yang berbeda beda. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog ini.

1 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.