Ciri Ciri Historiografi Tradisional, Pengertian, dan Contohnya

Diposting pada

Ciri Ciri Historiografi Tradisional, Pengertian, dan Contohnya – Historiografi sendiri merupakan kata serapan yang diambil dari bahsa Yunani. Historia artinya sejarah dan mendapat imbuhan Graphe bermakna naskah atau tulisan. Dari padanan katanya kita bisa mengartikan historiografi sebagai tulisan berisi hasil penelitian sejarah. Dari sekian banyak jenis, kita akan berfokus membahas apa itu dan ciri ciri historiografi tradisional.

Ciri Ciri Historiografi Tradisional, Pengertian, dan Contohnya
Apa Itu Historiografi Tradisional

Menghafal ciri ciri historiografi tradisional menjadi salah satu tugas kita sebagai siswa. Sebab, tak jarang materi tersebut muncul sebagai butir soal ujian yang menyulitkan. Kita bisa menemukan materi tersebut terangkum dalam mapel sejarah di bangku sekolah menengah.

Pembahasannya pun tak serta merta hanya ciri ciri historiografi tradisional semata. Tapi kalian juga akan disuguhkan oleh definisi, jenis historiografi, sampai contoh historiografi tradisional itu sendiri. Karena begitu penting tak jarang pula guru meminta membuat rangkuman materi tersebut. Apakah kalian sedang mendapat tugas demikian? kalau iya maka simaklah penjalasan yang akan saya paparkan di bawah.

Ciri Ciri Historiografi Tradisional, Pengertian, dan Contohnya

Historiografi tradisional memang sebuah padanan kata yang terdengar begitu keren di telinga. Namun, tak semua orang tau makna apa yang sebenarnya tersembunyi di balik istilah ini. Secara harafia historiografi merujuk pada studi yang membahas penyusunan, penafsiran, dan menceritakan sejarah.

Ciri ciri historiografi tradisional yang menurut saya lumayan mencolok terletak pada sudut pandang menanggapi suatu sejarah. Setiap jenis historiografi pada dasarnya memiliki perspektif berbeda saat menorehkan peristiwa masa lampau ke dalam secarik kertas. Sedangkan historiografi tradisional merujuk pada pendekatan kuno untuk menyusun informasi.

Secara garis besar, informasi itu sudah termuat di buku pedoman sejarah. Guru pun tak henti hentinya menyampaikan teori tentang pengertian historiografi saat pelajaran tatap muka. Hanya saja beberapa siswa masih kesulitan mengidentifikasi dan menyebutkan contoh historiografi tradisional di Indonesia.

Mempertimbangkan urgensi itu maka saya teratarik mengulas lebih dalam materi ini. Selain menjelaskan apa saja ciri ciri historiografi tradisional kita juga akan membahas pengertian dan contohnya.

Apa Itu Historiografi Tradisional

Pengertian historiografi tradisional adalah naskah yang menceritakan sejarah masa lalu ketika masyarakat sudah mengenal sistem penulisan. Beberapa pakar juga mengartikan historiografi sebagai sebuah studi tentang penyusunan tulisan. Karena membawa istilah “tradisional” maka historiografi ini terjadi di era kerajaan hindu budha masih berjaya. Bahkan, historiografi tradisional bertahan sampai masa transisi kerajaan Islam di Nusantara.

Pengertian historiografi tradisional
Definisi Historiografi

Lalu apa saja ciri ciri historiografi tradisional di Indonesia? kita bisa melihatnya dalam bentuk naskah. Tulisan masa lalu tersebut kemungkinan besar tidak bersifat objektif atau mengungkap kebenaran akan sejarah. Mengapa demikian? sebab aktivitas menulis kala itu berada di bawah pengawasan penguasa.

Baca juga: Ruang Lingkup Sejarah Beserta Ciri Ciri dan Contohnya Terlengkap

Selain itu, masih ada sifat sekaligus ciri ciri historiografi tradisional lain yang umum di Indonesia. Diantaranya adalah:

  1. Magis dan religius.
  2. Istana sentri.
  3. Enosentris.

Apabila ketiganya kita uraikan kembali maka akan terpecah menjadi beberapa aspek-aspek baru. Nah, kita akan coba membedahnya secara mendalam agar kalian lebih memahami apa pengertian historiografi tradisional.

Ciri Ciri Historiografi Tradisional

Dari pengertian historiografi di atas bisa kita simpulkan bahwa karakteristik utamanya berorientasi pada kemahsyuran bangsa dan penguasa. Sehingga tulisannya seolah dibangun menggunakan bahasa narasi yang bercerita tentang prestasi dan keberhasilan. Misalnya dalam aspek pemerintahan, tokoh terkenal, kemenangan perang, dan lain sebagainya.

Apa saja ciri ciri dari historiografi tradisional
Apa saja ciri ciri dari historiografi tradisional

Karena bersifat objektif maka penulisan akan mengabaikan fakta yang terjadi dan hanya berfokus pada narasi yang terbangun. Sebenarnya, ada banyak sekali ciri ciri historiografi tradisional yang bisa kita pakai sebagai pedoman. Diantaranya adalah:

Dinastisentris

Karakteristik histografi tradisional yakni berpusat pada keluarga istana atau lebih tepatnya pada raja semata. Penggambaran raja kala itu dianggap sebagai orang dengan kekuatan supranatural nan sakti. Itulah alasan mengapa nashkah kuno sering melibatkan unsur magis atau mistis.

Feodalistis dan Aristokratis

Ciri ciri historiografi tradisional selanjutnya yakni bersifat feodalistis yang notabenya berfokus pada kaum bangsawan. Tulisan historiografi lebih banyak membicarakan kehidupan, tutur kata, dan perilaku seorang bangsawan. Jenis historiografi tradisional ini sama sekali tidak memperhatikan kehidupan rakyat jelata.

Religius dan Magis

Religus dan magis dalam ciri ciri historiografi tradisional tidak akan pernah bisa dipisahkan. Sebab, tulisan sejarah di Indonesia mayoritas mengandung unsur mistik ataupun magis. Unsur tersebut akhirnya dianut dan dipercaya oleh kalangan masyarakat jaman dulu dan berkembang ke arah religius.

Bersifat Mitologis

Contoh historiografi tradisional di Indonesia sangat semu bila kita melihat sifatnya. Maksudnya, kita akan kesulitan membedakan antara imajinatif maupun fakta dalam tulisan tersebut. Sehingga apa yang tertulis di historiografi tersebut lebih menjurus ke mitologi.

Untuk Memperkuat Legitimasi Raja

Ciri ciri historiografi tradisional yang paling umum dijumpai yakni bertujuan untuk menguatkan legitimasi. Informasi yang termuat dalam naskah tersebut bersifat meninggikan sekaligus menonjolkan kewibawaan sang raja. Hal ini pun sesuai dengan karakteristik sebelumnya yakni “dinastisentris“.

Baca juga: Langkah Langkah Penelitian Sejarah dan Penjelasannya

Semua itu dilakukan untuk menanamkan rasa hormat, kepercayaan, dan patuh terhadap raja. Oleh karenanya, gaya penulisan historiografi tradisional memakai kalimat naratif yang melibatkan unsur magis di dalamnya.

Regiosentris

Dari sekian banyak karakteristik, regiosentris menjadi ciri ciri historiografi tradisional yang cukup unik. Sebab informasi yang terkadung melibatkan nilai kedaerahan. Ketika membaca contoh historiografi tradisional satu ini kalian akan menemui berbagai unsur seperti kepercayaan setempat, adat, sampai tradisi.

Contoh Historiografi Tradisional

Indonesia adalah negara yang kaya akan sejarah dengan cerita yang unik dan menarik untuk diungkap. Berbagai peristiwa pada jaman kerajaan kuno turut serta mewarnai ramainya tulisan historiografi.

Contoh historiografi tradisional di Indonesia bisa kita jumpai pada jaman kerajaan hindu-buddha sampai transisi kerajaan Islam. Contoh tersebut saya ambil secara periodik berdasarkan waktu kejadiannya. Setelah membaca ciri ciri historografi tradisional di atas maka simaklah contoh nyata berikut.

Contoh Historiografi Kerajaan Hindu Buddha

Historiografi masa hindu buddha cenderung berbentuk prasasti berbahan logam maupun batu. Tapi, beberapa juga tertuang menjadi naskah tulisan berbentuk kitab. Misalnya sotasoma, negarakertagama, arjuna wiwaha, dan lain-lain.

Pada mulanya, historiografi tradisional masa ini memakai bahasa sansekerta. Lambat laun saat masuk ke masa pertengahan kerajaan tulisan pun berganti menjadi bahasa jawa. Contoh historiografi tradisional mencapai kejayaan pada saat bermunculan pujangga terkenal seperti Mpu tantula, Mpu kunwa, Mpu Panuluh, dan lain-lain.

Ciri ciri historiografi tradisional masa hindu-buddha masih menonjolkan beberapa aspek. Yakni berfokus pada raja dan kesaktian yang dimilikinya. Penulis juga memakai gaya narasi yang melibatkan unsur magis.

Contoh Historiografi Kerajaan Islam

Ada perbedaan mencolok dari historiografi hindu-buddha dengan masa kerajaan Islam. Pada masa ini, mulai bermunculan karya sastra yang tersaji dalam bentuk prosa maupun puisi. Dalam tata bahasa modern kita lebih mengenalnya sebagai syair, suluk, dan hikayat.

Ciri ciri historiografi tradisional jaman kerajaan Islam yakni sudah tak bersifat dinastisentris. Maknanya, raja bukan lagi fokus utama namun penulis memberi penekanan lebih ke ranah lain. Misalnya ajaran agama Islam, tasawuf, ilmu filsafat, dan lain sebagainya.

Ringkasan Materi

Hanya karena memiliki sudut pandang subjektif bukan berarti Historiografi tradisional tak bernilai. Sebab memahami bagaimana sejarah direkam pada masa lalu sangat penting dalam memahami konteks sosial dan budaya saat itu. Namun, penting juga bagi kita untuk peka terhadap bias dan manipulasi yang menjadi ciri ciri historiografi tradisional.

Mempelajari historiografi tradisional memberikan banyak manfaat pada kita. Selain menambah informasi, kita bisa menggali wawasan sejarah sekaligus cerita masa lalu dari sudut pandang sejarah yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk menjadi pemahaman yang lebih komprehensif tentang sejarah. Kita dapat mengeksplorasi sudut pandang alternatif, membongkar fakta-fakta tersembunyi, dan menyatukan berbagai perspektif untuk menciptakan narasi yang lebih inklusif dan akurat.

Mungkin cukup sekian penjelasan yang dapat saya sampaikan dalam artikel ini. Apabila masih ada info yang terlewat atau memiliki pertanyaan silahkan ajukan saja lewat kolom komentar. Harapannya, setelah membaca artikle di atas kalian tak lagi bingung saat ditanya apa saja ciri ciri historiografi tradisional dan contohnya.

Baca Juga  Berdasarkan UUDS 1950 Salah Satu Tugas Presiden Adalah